KALSEL — Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Tingkat Regional Kalimantan 2023 berlangsung di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Tepatnya selama 8–12 November di Bumi Perkemahan Kiram Park. Ada beragam kegiatan untuk mendorong generasi Z lebih cinta lingkungan.
Pertikawan Regional Kalimantan 2023 resmi dibuka Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hanif Faisol Nurofiq, Kamis (9/11).
Hanif menuturkan, Pertikawan merupakan kegiatan lima tahunan yang berjalan pada enam regional di Tanah Air. Di antaranya, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku, serta Papua.
“Terakhir 2018, Pertikawan Regional Kalimantan sukses diselenggarakan di Pantai Lamaru, Balikpapan Kaltim,” katanya.
Sedangkan tahun ini, Pertikawan Regional Kalimantan mengambil lokasi di Kiram Park sebagai bagian dari Geopark Meratus. Untuk diketahui, geopark merupakan wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi bernilai tinggi.
Termasuk keanekaragaman hayati dan budaya yang menyatu di dalamnya. Lalu geopark dikembangkan dengan tiga pilar utama. Yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal. Dia berharap, hasil dari Pertikawan ini dapat mendorong pengembangan dan pengelolaan Geopark Meratus menjadi UNESCO Global Geopark yang pertama di Kalimantan.
“Harapannya ada peningkatan dalam pelaksanaan perlindungan alam, pengembangan masyarakat, konservasi hayati, konservasi fauna, dan pembangunan ekonomi berbasis masyarakat,” bebernya.
Apalagi situasi terkini bumi tidak sedang baik-baik saja karena dunia menghadapi triple planetary crisis. Baik perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi. Dia berharap, anggota pramuka penegak dan pandega dapat belajar, berkolaborasi, dan berpartisipasi dalam penanggulangan tiga krisis tersebut.
KLHK pun berupaya mengendalikan perubahan iklim dengan Program Kampung Iklim (Proklim) berbasis masyarakat. Tujuannya mengakui peran masyarakat lokal dalam memperkuat aksi perubahan iklim.
“Hingga 2022 terdapat 4.218 desa yang terdaftar di Sistem Registrasi Nasional (SRN) sebagai desa iklim,” katanya.
Adapun lokasi Pertikawan Regional Kalimantan 2023, Desa Kiram merupakan salah satu kampung iklim. Desa Kiram meraih penghargaan Proklim Tropi Utama 2022. Semua bisa belajar bagaimana inisiatif Folu Netsink 2030 dapat terwujud di tingkat lokal.
“Kami dapat melihat betapa pentingnya menjaga ekosistem, mengurangi jejak karbon, dan mendukung upaya untuk menyerap karbon yang telah terlepas,” bebernya.
Hanif berpesan, generasi muda menjadi kunci pemulihan lingkungan. Caranya membuat gaya hidup hijau atau green lifestyle menjadi tren baru. Upaya membangun lingkungan yang baik mulai bermunculan di berbagai belahan dunia. Mulai dari gerakan pelestarian alam, pengelolaan sampah, hingga pendidikan ramah lingkungan.
Menurutnya fenomena ini semakin menegaskan pentingnya membangun generasi lingkungan. Generasi yang lahir dengan internalisasi nilai-nilai cinta lingkungan.
“KLHK terus mendorong dan kelola agar menjadi satu gerakan kesatuan yang berdampak signifikan,” tuturnya.
Sehingga menumbuhkan budaya ramah lingkungan dalam komunitas atau masyarakat. KLHK berkomitmen mendorong munculnya para pemimpin hijau atau green leadership di Indonesia. Artinya kepemimpinan berwawasan lingkungan, bersemangat, proaktif, inisiatif, dan kreatif terhadap kepentingan orang banyak dan alam semesta.
Pihaknya telah menyiapkan arah kebijakan dalam rangka penyiapan pemimpin hijau antara lain penyiapan peta jalan pengembangan kompetensi SDM KLHK. Kemudian penyelenggaraan serangkaian pendidikan dan latihan bagi generasi muda. Hasil kebijakan pengembangan kepemimpinan hijau bisa terlihat di tingkat tapak.
“Misalnya dari partisipasi sekolah, pemda dan masyarakat dalam program Adiwiyata, Kalpataru, Adipura, Nirwasita Tantra, Wana Lestari, Proper, dan lainnya yang diselenggarakan KLHK,” ujarnya.
KLHK meyakini potensi generasi muda Indonesia untuk menyelamatkan bumi dari ancaman krisis di masa depan.
Gerakan Pramuka sebagai komunitas yang sangat terstruktur dan memiliki jejaring yang luas, pihaknya berharap dapat berperan lebih dalam pengelolaan lingkungan dan hutan.
“Para peserta pertikawan, penegak, dan pandega Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti merupakan tumpuan pembangunan Indonesia di masa mendatang,” ungkapnya.
Mereka generasi Z dengan jumlah terbesar 27,9 persen. Maka penting membekali mereka berbagai pengetahuan dan skill dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Lewat Perkemahan Bakti ini saling belajar dan membangun kolaborasi. Sehingga mencapai target peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana berharap terjalin kolaborasi yang kuat, pertukaran ide, dan semangat kebersamaan selama kegiatan.
“Semoga Pertikawan Regional Kalimantan 2023 mampu mewujudkan harapan sesuai dengan slogannya yaitu unggul, lestari, inspiratif, atau ULIN bagi Kalimantan dan Indonesia,” tutupnya.
__
KaltimPost – Jawa Pos
Dina Angelina