JAMBI — Seluruh Elemen masyarakat diajak untuk meningkatkan adaptasi terkait ketahanan iklim dalam mengantisipasi tiga krisis planet (three planetary crisis) yakni perubahan iklim, berkurangnya keanekaragaman hayati (biodiversity loss), dan polusi.
“Saat ini dunia tengah menghadapi krisis lipat tiga yakni perubahan iklim, biodiversity loss, dan polusi. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat tanpa kecuali, baik yang ada di desa maupun yang tinggal di wilayah urban, harus aware dan dapat meningkatkan adaptasi dalam kaitannya dengan ketahanan iklim,” ujar Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Tasdiyanto, Minggu (17/09/2023)
Tasdiyanto hadir di Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Regional Sumatera mewakili Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selaku Ketua Pimpinan Saka Wanabakti dan Kalpataru Tingkat Nasional Bambang Hendroyono.
Menurut Tasdiyanto, kegiatan yang digelar pada 17 – 22 September 2023 ini merupakan komitmen dan konsistensi kerja seluruh pemangku Saka Kalpataru dan Wanabakti, beserta segenap peserta didik Gerakan Pramuka di regional Sumatera dalam berkontribusi pada pengembangan keberlanjutan dan pengendalian perubahan iklim.
Pertikawan Regional Sumatra yang diikuti 576 peserta kontingen dari 10 Kwartir Daerah se-Sumatera ini, diisi dengan kegiatan bakti yang diharapkan menjadi solusi permasalahan lingkungan yang dihadapi regional Sumatera.
“Pertikawan ini bukan sakadar kegiatan pramuka. Namun juga kerja kolaborasi multi pihak, baik antar kontingen daerah, maupun kerja sama antara pramuka dengan pemerintah daerah, termasuk dengan aktivis dan penggiat lingkungan yang memiliki visi yang sama, seperti Merangin Jambi UNESCO Global Geopark. Begitupun dengan masyarakat adat dan masyarakat umum yang pada hari ini telah menyadari betul pentingnya kerja bersama dan kolaborasi untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya yang lebih baik,” jelas Tasdiyanto.
Tasdiyanto mengatakan, KLHK telah mengambil langkah maju dalam pengendalian perubahan iklim, Seperti dengan melakukan inisiasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
KLHK dipastikan berupaya serius agar program nasional ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan melalui sejumlah langkah strategis, yaitu menyusun Rencana Operasional Sub Nasional FOLU Net Sink di seluruh Provinsi, penyiapan regulasi, dan implementasi berbagai program/kegiatan yang selaras dengan rencana operasional FOLU Net Sink 2030 nasional dan rencana operasional sub nasional.
“Untuk itu, saya minta kepada Kakak-Kakak semua untuk mendukung penuh KLHK dalam mengimplementasikan FOLU Net Sink 2030 kepada masyarakat, khususnya Generasi Muda kita,” tutur dia.
Gubernur Jambi sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi, Al Haris, menambahkan, kegiatan Pertikawan Regional Sumatra 2023 ini dirangkai dengan pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah Geopark Manifesto Art, dan Festival Ekonomi Kreaktif 2023.
Dia mengapresaisi dan menyambut kedatangan para peserta Pertikawan Regional Sumatra 2023 dan seluruh tamu undangan di Kabupaten Merangin,.
“Selamat berbaur dan bersilaturahmi dalam perkemahan yang tentunya membawa manfaat penting bagi seluruh peserta,” kata Al Haris.
Selain di Jambi, kegiatan lima tahunan ini juga akan digelar di lima Regional lainnya, yaitu Pertikawan Regional Jawa, Regional Kalimantan, Regional Bali dan Nusra, Regional Sulawesi Maluku dan Regional Papua.
Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jambi, Pemda Merangin, UPT KLHK, Universitas Jambi, Para Narasumber Seminar Internasional, Komite Nasional Geopark Indonesia untuk UNESCO, Para Pemimpin Kontingen Daerah Pertikawan Regional Sumatra 2023, serta Peserta Pertikawan Regional Sumatera 2023.